DSK MAID: Sebuah Refleksi tentang Kemerdekaan
(Baca: Galatia 5:1-15)
Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. Galatia 5:1
Anda masih ingat peristiwa 14 Mei 2011 di hotel Sofitel, New York? Ya, seorang tokoh terkenal dunia, Dominique Strauss Kahn yang adalah Managing Director IMF sekaligus calon kuat presiden Perancis melakukan penyerangan seksual kepada seorang pembantu (housekeeping) hotel Nafissatou Diallo. Berita ini tidak akan tersiar secara global apabila pelaku kejahatan adalah orang biasa-biasa.
Yang membuat saya kagum dari peristiwa ini adalah keseriusan detektif New York untuk benar-benar mengungkap kebenaran, membela keadilan dan tidak memandang pengaruh kedudukan, harta dan strata sosial. Bahkan detektif yang sangat berpengalaman di dunia kriminalitas ini mengatakan, sangat sulit di jaman seperti ini mendapat detektif yang mumpuni, bersih dan bertindak adil dan benar.
Nafissatou atau yang kemudian lebih dikenal dengan istilah DSK maid tidak mengetahui bahwa orang di kamar 2806 bukan sekedar kriminal biasa tetapi seorang dengan pengaruh yang luar biasa besar. Diallo merasa takut, cemas, dan sendirian dan merasa sangat terpojok sejak peristiwa di kamar 2806 hingga kasus pengadilan terus bergulir. Ia diserang oleh banyak pengagum dan pendukung Kahn baik dari account email, reputasinya dijatuhkan, latar belakangnya diungkit hingga fitnahan dari berbagai arah.
Sungguh tragis tapi nyata dari potret orang 'besar' berhadapan dengan orang 'kecil' yang minoritas, pinggiran dan tak berdaya. Masih banyak gambaran dari banyaknya DSK maid lain di seluruh dunia, tak terkecuali dengan tenaga kerja Indonesia yang bernasib serupa di luar negri. Masih segar dalam ingatan kita akan sejumlah TKW di Malaysia dan juga khususnya di Arab Saudi yang menerima perlakuan sangat tidak adil dan tersisihkan (yang kalau boleh dikatakan) dari segala arah. Kasus mereka ini tidak dicatat dalam sejarah dunia karena tidak bersinggungan dengan tokoh 'besar' berpengaruh dunia. Namun mereka-mereka ini mengalami kerugian yang sama hebat dan sama besarnya.
Apakah artinya kemerdekaan apabila keadaan seperti ini? Benarkah kemerdekaan hanya sebuah wacana yang didengungkan dan dibanggakan oleh orang-orang di tingkat 'atas' saja? Apakah arti kemerdekaan apabila yang mayoritas menekan minoritas karena 'ketidaksukaan selera'? Apakah kemerdekaan hanya sebuah slogan dan utopia dari keterbelengguan nafsu dosa manusia?
Rasul Paulus memaparkan arti kemerdekaan yang sesungguhnya, Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan (Galatia 5:1). Paulus menyentuh aspek yang paling mendasar dan mengakar dari arti kemerdekaan manusia. Bukan sekedar aman, tenang, diperlakukan adil dan benar, tetapi akar dari kemerdekaan manusia adalah keselamatan dirinya secara utuh. Di manakah di dapatkan hal yang seperti ini?
Dengan penuh keyakinan dan kepastian, Paulus merujuk kemerdekaan sejati ada pada Tuhan Yesus Kristus/Isa Al masih/Yesua Hemashiach. Kemerdekaan sejati manusia telah dibayar secara lunas dengan pengorbanan salib yang oleh kebanyakan orang dipandang remeh dan hina. Kemerdekaan yang dibayar lunas ini sifatnya sempurna karena Tuhan yang jadi manusia menebus secara total dengan diriNya sendiri.
Saya berpikir, orang-orang seperti Kahn ini adalah orang-orang yang paling kasihan di dunia ini. Kenapa demikian? Di balik kesuksesan harta, kekuasaan dan segala kemewahan dunia; hidupnya kosong dan diperbudak oleh nafsu. Catatan Newsweek memaparkan bahwa kasus Kahn bukan yang pertama kali ketahuan, sudah pernah terjadi sekian tahun yang lampau tetapi tampaknya tidak begitu disorot. Bisakah Anda bayangkan orang yang tidak dapat mengendalikan nafsunya secara tidak wajar dalam hal seks tentu bukan dalam waktu sekejap. Ada banyak peristiwa di masa lalu yang merusaknya sedemikian rupa, perlahan tetapi pasti menghancurkan hidupnya, keluarganya, masa depannya. Apakah 'penyakit' nya ini dimulai dari coba-coba menonton film porno? Apakah kebiasaan berpikir kotor? Apakah kebiasaan membuka situs situs 'kotor'? Ada banyak kemungkinan sebagai sebab, namun tentu bukan dalam sekejap manusia berubah dari normal menjadi tidak normal.
Hari ini banyak orang Kristen pun dapat terjebak dalam skandal seks, skandal keuangan, kekuasaan dan permasalahan lain yang tidak berbeda dengan apa yang dihadapi oleh manusia manapun dari agama manapun. Apa yang terjadi? Kenapa bisa demikian? Menjadi Kristen tidak otomatis kebal dari godaan dosa. Menjadi Kristen adalah sebuah proses yang indah dan mulai. Proses ini hanya berlaku hanya ketika orang itu sungguh-sungguh percaya dan mengundang Tuhan Yesus Kristus masuk dan bertakhta dalam hidupnya. Proses ini tidak akan pernah dimulai hanya dengan memiliki KTP Kristen, dibaptis di Gereja. Proses ini hanya dimulai dari kelahiran baru oleh Roh Kudus.
Ketika seseorang sudah percaya dan mengijinkan Roh Kudus menuntun hidupnya, tidak otomatis orang Kristen itu menjadi sempurna. Ia harus bertumbuh dan mengusahakan pertumbuhan, ia harus melepaskan diri dari perbudakan nafsu dosa yang menggodanya setiap hari. Memikul salib setiap hari adalah bagian dari hidup Kristen. Kemerdekaan dalam Kristus adalah status, tanpa dijaga oleh cara hidup orang percaya maka akan dengan sangat mudah beralih kepada perbudakan nafsu, tradisi, kebiasaan hidup lama.
Hari ini, sudahkah Anda membeli tiket kemerdekaan sejati? Apakah Anda ingin mendapat lawatan Tuhan dalam hidupmu? Mulailah dengan pertobatan kepada Tuhan Yesus Kristus! Jalanilah suatu kebiasaan yang diperkenan Tuhan seperti yang dinyatakan dalam Alkitab! Dengan demikian Anda berada dalam track kehidupan yang benar.
Kesimpulan dari renungan ini adalah: kita hidup di dunia yang tidak normal. Dosa telah merusak dunia ini sedemikian rupa sehingga ketidak adilan, pandang bulu, penyelewengan dan keterbelengguan mencengkeram manusia. Menjadi pengikut Yesus tidak membuat hidup Anda bebas masalah dan tidak ada tantangan. Alkitab tidak pernah mengajarkan ikut Tuhan maka semua lancar, tetapi ikut Tuhan tidak akan kehilangan penyertaanNya. Ikut Tuhan berarti memperoleh kemerdekaan atas diri sendiri. Ikut Tuhan Yesus berarti mengijinkan Tuhan turut campur tangan dalam seluruh aspek hidup ini. Hidup ini susah, kenapa harus dibuat lebih susah? Mari kita datang kepada Tuhan Yesus dan mempersembahkan hidup kita yang sudah dimerdekakan bagiNya. Kristus sudah sungguh-sungguh memerdekakan orang percaya, sudahkah Anda menikmati dan hidup di dalamNya?
Hal yang sangat menyentuh hati saya dari peristiwa Nafissatou Diallo adalah perkataan anaknya ketika menghadapi badai kehidupan ini, 'Please, Mom, don't hurt yourself. I know one day the truth will come out.' (Tolong ibu, jangan lukai dirimu sendiri. Saya tahu, suatu saat kebenaran akan dinyatakan). Suatu saat kebenaran akan dinyatakan, entah terlalu banyak orang pesimis dan tidak yakin akan hal ini tetapi perkataan anak ini sangat benar dan sangat menghibur ibunya. Cepat atau lambat, sekarang atau di dunia yang akan datang, kebenaran itu akan dinyatakan oleh Tuhan Yesus Kristus.
Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp
Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp