KARTU AYAT HAFALAN
(Baca: Yesaya 9:5)
Beberapa waktu lalu saya menyampaikan terima kasih kepada guru sekolah minggu anak saya Jonas dan Elishia atas usahanya membuat kartu ayat hafalan. Kartu ini sederhana, berisi ayat mas Alkitab dalam bahasa Inggris dan Jepang dan disertakan gambar kecil sederhana.
Saya teringat ketika masih di sekolah minggu biasa mendapatkan berbagai macam gambar tokoh Alkitab; kartu ayat hafalan Alkitab dari ukuran kecil hingga ukuran semi besar seukuran setengah kertas folio. Rupanya kartu ayat hafalan juga menjadi bagian hidup bahkan saat di seminari Alkitab biasa mencatat ratusan ayat Alkitab, ratusan vocabulary kata-kata Yunani atau Ibrani bahasa Alkitab kuno. Semua ini dibaca, diingat bahkan diujikan sebagai bagian dari materi kurikulum pendidikan rohani.
Kartu ayat hafalan sungguh menolong setiap orang percaya ditengah-tengah kesibukan, bahkan keberlimpahan materi renungan di berbagai media audio maupun visual. Seolah kartu ayat hafalan memberikan garis tebal (bold) bahwa inilah bagian penting yang harus diingat sepanjang hari agar kita manusia pelupa Firman Tuhan mendapat belas kasihan Tuhan untuk mengingat dan mengaplikasikan Firman-Nya.
Sekarang sementara kartu ayat hafalan ada di depan meja kerja, kartu ayat hafalan itu pula yang berambil bagian mendidik, mengingatkan dan menyuarakan isi hati Tuhan kepada generasi anak-anak sejak mudanya. Kartu ayat hafalan apa yang Anda pakai minggu pertama bulan Natal ini? Bila belum ada, mari menyelipkan Yesaya 9:5:
Sungguh bayi yang telah lahir sekitar 2000 tahun lalu adalah pengharapan dan kekuatan kita, karena dalam diriNya-lah terdapat jawaban dari problematik yang dicari dunia. Pemerintahan dunia bingung mencari arah terbaik untuk negaranya, para pebisnis berusaha menentukan arah sukses, setiap orang membutuhkan penasihat ajaib yang menuntunnya kepada keberhasilan, hidup dan arah yang pasti. Dia-lah Penasihat.
Setiap orang sadar atau tidak sadar, mengakui atau memungkiri, menerima atau menolak pun tetap membutuhkan Allah. Bukan sekedar Allah yang diam, yang digambar, yang diukir dalam patung, yang dibayangkan, tetapi Allah yang hidup, benar dan yang sanggup menolong umat manusia. Dia-lah Allah yang Perkasa.
Figur Bapa yang perduli, tegas, penuh kasih sekaligus dapat dipercaya dan menjadi teladan adalah figur yang sulit didapatkan oleh anak manapun di dunia karena memang tidak ada orang tua sempurna. Setiap orang, bahkan anak dari yatim atau yatim piatu dapat memperoleh kasih dan keperdulian Bapa Sorgawi yakni Tuhan.
Sementara dunia bergeliat dalam konflik antar negara, antar suku, rasa dan bahkan antar agama, sesungguhnya perdamaian adalah hakikat yang dibutuhkan manusia jaman ini. Manusia boleh mendapatkan banyak harta, banyak kedudukan bahkan banyak fasilitas dan pengaruh kekuasaan tetapi tanpa damai; tidak mungkin hatinya tenang. Tanpa damai tidak mungkin seseorang mendapatkan segalanya dan lengkap. Damai itu hanya ada di dalam Tuhan sang Raja Damai. Ketika disebutkan Raja, maka disanalah manusia harus bertekuk lutut menyembah, mengakui dan mengikuti Tuhan Allah itu sendiri. Selamat memasuki masa Natal. Jadikan Firman Tuhan Penuntun Hidup.
Source : jeffrysudirgo.blogspot.jp
No comments:
Post a Comment