Pansui/Mati Setengah
(Baca: Kejadian 3:21-24)
Pernakah Anda mengetahui orang yang terkena Pansui/stroke? Suatu pukulan kehidupan yang sangat berat yang membuat hidup seseorang lumpuh. Stroke adalah kerusakan permanen dari jalannya fungsi otak yang menggerakan sebagian tubuh. Orang yang terkena stroke bisa sulit bicara, tidak dapat berjalan, sulit makan, mandi, dan mengalami depresi.
Stroke biasanya membuat perubahan yang sangat besar bagi seseorang dan keluarganya. Orang yang terkena pansui bisa tidak ingin hidup, sangat amat frustasi dengan kelumpuhannya, minder (perasaan rendah diri), ingin bunuh diri, sering marah dan bahkan curiga. Tidaklah heran kemudian nama keadaan ini disebut mati setengah. Hidup segan, matipun tak mau.
Kehidupan Adam dan Hawa pada waktu jatuh dalam dosa bak terkena stroke rohani. Manusia mati secara rohani tetapi masih hidup dan fisiknya pun juga hidup. Manusia diusir dari taman Eden, harus bersusah payah untuk mendapat kesejahteraannya.
Stroke rohani yang dialami manusia adalah keadaan bahwa manusia sudah mati secara rohani dan sedang menuju kematian fisik. Hidupnya tidak lagi enak seperti di taman Eden, tidak lagi damai dengan alam dan isinya, dan tidak lagi serasa di surga. Kematian rohani membuat dosa memasuki dunia dan terjadilah semua hal yang rusak, bencana, sakit, hingga kehancuran manusia sendiri.
Syukur kepada Tuhan, di tengah-tengah kejatuhan dosa manusia Tuhan Allah membuat korban hewan dan memakaikan kulitnya untuk menutupi ketelanjangan manusia. Korban inilah yang mendamaikan dan menebus manusia. Gambaran korban pada mulanya adalah hewan, namun untuk membuat manusia selamat dan memperoleh hidup yang kekal dibutuhkan lebih dari korban hewan, yakni : Tuhan Yesus Kristus.
Manusia yang setengah hidup dapat memperoleh pemulihan dan jaminan hidup kembali di surga melalui Yesus Kristus. Manusia harus bertobat dari dosa-dosanya, percaya kepada Yesus Kristus sebagai satu-satunya Tuhan dan mengikut Dia.
Sejak pohon kehidupan disebutkan di taman Eden, Alkitab tidak banyak menyebutkan lagi kecuali di kitab Wahyu. Manusia akan memperoleh kembali dan bahkan menikmati semua isi pohon kehidupan ketika berjumpa dengan Allah. Inilah pengharapan manusia boleh hidup kembali.
Hari ini banyak orang terkena stroke dan lebih banyak orang lagi terkena stroke rohani. Bila orang terkena stroke, dia membutuhkan penerimaan dan kesabaran dari keluarga yang merawatnya (caregiver). Masa yang dilalui oleh orang yang terkena stroke dan keluarganya tidak mudah dan membutuhkan dukungan masyarakat di sekitarnya. Orang yang terkena stroke perlu dipulihkan bahwa hidupnya berarti dan mulai mencari kegiatan-kegiatan sederhana yang berarti baginya.
Orang yang terkena stroke rohani mungkin secara fisik dan penampilan terlihat baik, namun sesungguhnya mati secara rohani. Orang-orang ini tidak mengerti aspek dimensi rohani kecuali lahir baru. Orang-orang ini perlu mendengar Injil Kristus dan dilahirbarukan.
Tuhan menyediakan surga, pemulihan dan pertolongan bagi mereka yang mau datang di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Pertolongan ini bukan memakai standar dan pengertian manusia sendiri, sebab kita telah sesat dan jatuh dalam dosa. Hanya dengan standar Allah kita dapat kembali berhubungan baik dengan Allah. Kiranya Tuhan menolong kita untuk menolong orang-orang yang terkena stroke jasmani maupun rohani. Ada satu pengharapan, ada satu penghiburan, dan ada satu keselamatan dalam Yesus bagi mereka, bagi kita. Amin.
Source : jeffrysudirgo.blogspot.jp
Source : jeffrysudirgo.blogspot.jp
No comments:
Post a Comment