BEBAS DARI BELENGGU DOSA
(Baca: Yoh.3:14-17)
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Yohanes 3:17
Firman Tuhan hari ini mengajak saya untuk mengingat kembali bagaimana kemenangan dari belenggu dosa bukan dimulai dengan berbagai cara/strategi untuk mengatasi kegagalan sifat manusia. Bukan pula dengan seabreg hasil penelitian dan kesimpulan para pakar mengenai tingkah laku manusia. Segala cara dan usaha manusia yang dikerjakan untuk membuat manusia jadi lebih baik adalah jalan yang terbatas; sementara manusia itu sendiri tetap dalam belenggu kecenderungan berbuat dosa.
Mulanya saya berpikir buku rohani yang bagus dimulai dengan pemahaman yang sangat tepat mengenai pokok permasalahan; dan diakhiri dengan berbagai cara/strategi/tips untuk mengatasinya. Semisal kebiasaan orang yang suka merokok. Permulaan pakar menuliskan bagaimana kecanduan merokok tidaklah semudah membalik tangan untuk menghentikannya; kemudian diakhiri dengan kiat khusus untuk menangani merokok dengan tekad; latihan dan lingkungan kebiasaan.
Kemudian saya mulai mengerti bahwa semua itu sebatas usaha manusia; tanpa pertolongan dari kuasa Ilahi segala permasalahan yang ada tidak dapat diselesaikan dengan tuntas.
Penulis Injil Yohanes menceritakan kembali bagaimana percakapan Yesus Kristus dengan 'Nikodemu, seorang pemuka agama! Kenyataan membuktikan bahwa segala teknik dan ritual keagamaan manusia sifatnya terbatas dan tetap tidak dapat menemukan jalan keluar secara tuntas dari segala hal yang paling mendasar yang dicari manusia: keselamatan; kedamaian; kemerdekaan atas dosa.
Hal ini agaknya menjadi satu tren yang dicari oleh orang-orang Israel; khususnya pemuka agama yang bernama Nikodemus. Mereka sedang mencari apa yang paling signifikan yang dibutuhkan manusia dalam satu sebutan: Kerajaan Allah.
Yesus Kristus memperlihatkan kembali bahwa segala hal yang mendasar dalam hidup manusia: Kerajaan Allah; dapat ditemukan dalam anugerah Allah. Hanya memandang Salib Kristus dan percaya penuh.
Perbandingan peristiwa keselamatan yang diperoleh bangsa Israel pada waktu lampau adalah perwujudan keselamatan di dalam Kristus (Bil.21:4-9). Waktu itu; Israel yang terkena gigitan ular tedung dapat diselamatkan dengan memandang hanya patung ular tembaga.
Memusatkan keseluruhan pandangan dan percaya kepada kuasa Allah (bukan pada patung ularnya); adalah jalan keselamatan. Demikian pula manusia yang tersengat bisa dosa dapat diselamatkan hanya dengan mengarahkan pandangan secara menyeluruh kepada salib Kristus.
Kehadiran Kristus dalam dunia adalah melepaskan manusia dari belenggu dosa. Hal ini dapat diperoleh hanya dengan mengarahkan seluruh pandangan kepada salib Kristus. Pertanyaan sekarang adalah: Apakah kita sudah memandang hanya kepada Dia sepenuhnya?
Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp
Source : jeffrysudirgo-blogspot.jp
No comments:
Post a Comment